Mengingat bahwa deforestasi dan krisis iklim berakar pada jaringan kompleks faktor ekonomi, sosial, budaya, kepercayaan, persepsi dan perilaku masyarakat, maka nilai dan etika mempengaruhi pola konsumsi dan produksi dalam sistem sosio-ekonomi yang berjalan saat ini.

Untuk membuat aktivitas manusia global lebih berkelanjutan diperlukan kembali nilai-nilai, kepercayaan dan etika hubungan manusia dengan alam. Nilai dan etika ini sebagian besar akan diinspirasi oleh iman. Terlepas dari keragaman agama dan kepercayaan, semua agama memiliki kesamaan etika yang didasarkan pada keharmonisan dengan alam dan kewajiban melestarikannya untuk kelangsungan kehidupan.

Oleh karena itu, kerusakan hutan tropis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, diperlukan etika lingkungan baru yang didasarkan pada nilai-nilai spiritual yang dimiliki bersama secara universal.