Interfaith Forum “Royal College of Defence Studies UK”: Pendekatan Lintas Agama sebagai Solusi Perubahan Iklim

Jakarta, 21 Mei 2024 – Forum diskusi lintas agama yang diselenggarakan oleh the Ministry of National Development Planning, and Foreign Commonwealth and Development Organization of British Embassy in Jakarta dan Oxford Policy Management, dalam rangka kunjungan Royal College of Defence Studies (RCDS) Inggris, telah menghasilkan perspektif baru dalam mengatasi perubahan iklim. Diskusi panel yang mengangkat tema “Interfaith as Solutions for Climate Change” ini menekankan pentingnya pendekatan lintas agama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Forum ini menghadirkan para panelis terkemuka, termasuk Dr. Zainal Abidin Bagir, Amanda Katili Niode PhD, Vrilly Rondonuwu, Dr. Hayu Prabowo, dan Alessandro Volta Gunady. Diskusi ini membahas peran penting keyakinan dalam membentuk masa depan ekologis, pembangunan rendah karbon sebagai solusi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh, serta inisiatif iklim yang ada yang dipimpin oleh komunitas beragama.

Dalam diskusi ini, Dr. Hayu Prabowo, yang mewakili Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Interfaith Rainforest Initiative (IRI), menekankan pentingnya pendekatan lintas agama dalam mengatasi kerusakan lingkungan dan perubahan iklim dan menyatakan bahwa pendekatan ini merupakan salah satu solusi inovatif yang dapat menyatukan berbagai kelompok agama dalam aksi nyata untuk melindungi dan memulihkan alam. Pendekatan interfaith ini dianggap penting karena dapat menjembatani perbedaan dan membangun kerjasama antara berbagai kelompok agama yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Dengan menyatukan kekuatan dan sumber daya dari berbagai komunitas agama, diharapkan dapat menciptakan dampak yang lebih besar dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Hayu juga menjelaskan bahwa di dalam agama Islam, MUI sebagai salah satu lembaga organisasi keagamaan islam terbesar di Indonesia, telah menyusun fatwa Fatwa No. 86/2023 tentang perubahan iklim yang menurutnya sebagai solusi untuk mengentaskan krisis iklim dengan pendekatan moral dan keagamaan. Sebagai informasi bahwa MUI telah menetapkan tujuh fatwa yang terkait dengan lingkungan hidup dan sumber daya alam.

Salah satu poin penting yang mengemuka dalam forum ini adalah peran Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia sebagai salah satu pendukung gerakan ini, bahwa IRI Indonesia menekankan pentingnya pendekatan lintas agama dalam mengatasi kerusakan alam dan perubahan iklim. Pendekatan ini dianggap sangat dibutuhkan mengingat kompleksitas masalah lingkungan yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk kelompok agama.

Forum ini merupakan bagian dari implementasi Low Carbon Development Initiative (LCDI) di Indonesia, sebuah program prioritas nasional yang menjadi ujung tombak komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. LCDI merupakan bagian dari komitmen pemerintah Indonesia untuk memenuhi National Determined Contribution (NDC) dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat pertumbuhan ekonomi negara.

Melalui forum ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lintas agama yang lebih kuat dalam mengatasi perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

 

Rep: Romadhon